Silahkan diunduh
1. HF
2. NH3
3. NF3
3. O2
4. CO2
5. N2
Tags:
Ikatan Kimia
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Polarisasi Ikatan Kovalen
Animasi flash Proses Pembentukan Ikatan Kovalen
Wednesday, September 30, 2009
Wednesday, September 9, 2009
Polarisasi Ikatan Kovalen
Percobaan Uji Polaritas
Tujuan : Menyelidiki kepolaran senyawa
Alat dan Bahan :
1. Buret dapat diganti dengan pipet tetes yang dimodifikasi
2. Gelas kimia
3. Penggaris polietilen atau batang kaca
4. Kain wol atau kain flannel (dapat diganti dengan rambut kering /tak berminyak)
5. Air/akuades
6. Karbon tetraklorida (CCl4)
7. Aseton
Cara Kerja :
1. Pasang buret kering pada standarnya
2. Gosok-gosokkan penggaris pada rambut kering atau kain flanel
3. Isi buret dengan akuades, buka kran buret dan dekatkan penggaris yang sudah pada cucuran air. Perhatikan aliran airnya berbelok atau tidak.
4. Ganti buret dengan buret kering. Kemudian ulangi prosedur diatas dengan CCl4
dan aseton
Sebelum percobaan pasanglah alat seperti gambar di atas
Jika aliran berbelok berarti bersifat polar dan jika tidak berbelok bersifat nonpolar
Data Pengamatan
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa batang penggaris politena bila digosok dapat menarik potongan kecil kertas bila didekatkan?
2. Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan magnet yang terdapat pada batang penggaris kaca?
3. Apakah molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa ion atau kovalen?
4. Manakah senyawa-senyawa yang diujikan termasuk senyawa kovalen polar atau kovalen non polar!
Kesimpulan:
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Senyawa kovalen Polar
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Contohnya molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Ciri-ciri senyawa kovalen bersifat polar bila :
1.Berbentuk tidak simetris
cont. H2O dan NH3
2. Mempunyai momen dipol
Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
Momen dipol terjadi karena senyawa kovalen terbentuk dari 2 atom dengan keelektronegatifan berbeda
Cont.HCl,HBr
Senyawa Kovalen Non Polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Cont: H2,Cl2,N2,O2
Tujuan : Menyelidiki kepolaran senyawa
Alat dan Bahan :
1. Buret dapat diganti dengan pipet tetes yang dimodifikasi
2. Gelas kimia
3. Penggaris polietilen atau batang kaca
4. Kain wol atau kain flannel (dapat diganti dengan rambut kering /tak berminyak)
5. Air/akuades
6. Karbon tetraklorida (CCl4)
7. Aseton
Cara Kerja :
1. Pasang buret kering pada standarnya
2. Gosok-gosokkan penggaris pada rambut kering atau kain flanel
3. Isi buret dengan akuades, buka kran buret dan dekatkan penggaris yang sudah pada cucuran air. Perhatikan aliran airnya berbelok atau tidak.
4. Ganti buret dengan buret kering. Kemudian ulangi prosedur diatas dengan CCl4
dan aseton
Sebelum percobaan pasanglah alat seperti gambar di atas
Jika aliran berbelok berarti bersifat polar dan jika tidak berbelok bersifat nonpolar
Data Pengamatan
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa batang penggaris politena bila digosok dapat menarik potongan kecil kertas bila didekatkan?
2. Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan magnet yang terdapat pada batang penggaris kaca?
3. Apakah molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa ion atau kovalen?
4. Manakah senyawa-senyawa yang diujikan termasuk senyawa kovalen polar atau kovalen non polar!
Kesimpulan:
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Senyawa kovalen Polar
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Contohnya molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Ciri-ciri senyawa kovalen bersifat polar bila :
1.Berbentuk tidak simetris
cont. H2O dan NH3
2. Mempunyai momen dipol
Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m
keterangan :
µ = momen dipol, satuannya debye (D)
Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
Momen dipol terjadi karena senyawa kovalen terbentuk dari 2 atom dengan keelektronegatifan berbeda
Cont.HCl,HBr
Senyawa Kovalen Non Polar
Suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
Cont: H2,Cl2,N2,O2
Ciri-ciri senyawa kovalen non polar
1. Berbentuk simetris
Misalnya senyawa
CH4, CCl4, BF3, BeCl2
2. Tidak mempunyai momen dipol
Cont.CH4,CCl4,CBr4
Sunday, September 6, 2009
Daftar Nilai
Tuesday, September 1, 2009
Ikatan Kimia
A. Pendahuluan
Ikatan adalah sesuatu yang menghubungkan sesuatu hal dengan hal yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada ikatan antara sesama manusia. Misalnya ikatan antara kakak dan adik dalam keluarga, guru dan murid, bapak dan anak . Dalam ikatan kimia ada ikatan yang menghubungkan unsur-unsur untuk membentuk suatu senyawa. Ikatan ini terbentuk agar unsur-unsur mengalami kestabilan.
Jenis-Jenis Ikatan :
B.Kestabilan AtomIkatan adalah sesuatu yang menghubungkan sesuatu hal dengan hal yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada ikatan antara sesama manusia. Misalnya ikatan antara kakak dan adik dalam keluarga, guru dan murid, bapak dan anak . Dalam ikatan kimia ada ikatan yang menghubungkan unsur-unsur untuk membentuk suatu senyawa. Ikatan ini terbentuk agar unsur-unsur mengalami kestabilan.
Jenis-Jenis Ikatan :
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
Teori Oktet dan Duplet
W Kossel dan G.N Lewis berpendapat atom
disebut stabil jika mempunyai konfigurasi elektron mirip gas mulia yaitu pada kulit terakhir mempunyai 8 elektron (oktet) atau 2 elektron (duplet jika jumlah kulit hanya 1)
Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.
Teori Oktet dan Duplet
W Kossel dan G.N Lewis berpendapat atom
disebut stabil jika mempunyai konfigurasi elektron mirip gas mulia yaitu pada kulit terakhir mempunyai 8 elektron (oktet) atau 2 elektron (duplet jika jumlah kulit hanya 1)
Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).
Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet
Ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
1. Melepaskan elektron
contoh: 11Na : 2.8.1 (tdk stabil) → 11Na+ : 2.8 (stabil) + e
12 Mg : 2.8.2 (tdk stabil) → 12Mg+2 : 2.8 (stabil) + 2e
Berlaku untuk atom yang mempunyai elektron valensi 2 atau 1
2. Menangkap elektron
contoh: 9F : 2.7 (tidak stabil) + e → 9F- : 2.8 (stabil)
8O : 2.6 (tidak stabil) + 2e → 8O-2 :2.8 (stabil)
Berlaku untuk atom yang mempunyai elektron valensi 6 atau 7
b) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan. Terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi ionisasi yang tinggi sehingga sukar melepaskan elektron dan yang mempunyai afinitas elektron rendah sehingga sukar mengikat elektron.
cont : HF
1H :1 (belum stabil) stabil setelah disumbang 1elektron dari Cl
17Cl : 2.8.7 (belum stabil)stabil setelah disumbang 1 elektron dari H
Ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron
(serah terima elektron)
1. Melepaskan elektron
contoh: 11Na : 2.8.1 (tdk stabil) → 11Na+ : 2.8 (stabil) + e
12 Mg : 2.8.2 (tdk stabil) → 12Mg+2 : 2.8 (stabil) + 2e
Berlaku untuk atom yang mempunyai elektron valensi 2 atau 1
2. Menangkap elektron
contoh: 9F : 2.7 (tidak stabil) + e → 9F- : 2.8 (stabil)
8O : 2.6 (tidak stabil) + 2e → 8O-2 :2.8 (stabil)
Berlaku untuk atom yang mempunyai elektron valensi 6 atau 7
b) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan. Terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi ionisasi yang tinggi sehingga sukar melepaskan elektron dan yang mempunyai afinitas elektron rendah sehingga sukar mengikat elektron.
cont : HF
1H :1 (belum stabil) stabil setelah disumbang 1elektron dari Cl
17Cl : 2.8.7 (belum stabil)stabil setelah disumbang 1 elektron dari H
C. Struktur Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
Melukis Struktur Lewis
Titik-titik mewakili elektron valens ini diisi satu persatu dahulu; biasanya dalam urutan:
dari kanan ke kiri kemudian ke atas dan bawah, sehinggalah kesemua empat sukuan tersebut berisi dengan satu elektron. Elektron ke-5 seterusnya
akan diisikan secara berpasangan.
1.Ramalkan atom-atom di bawah ini melepas atau mengikat elektron !
a.38Sr
b.19K
c.16S
d.37Rb
e.35Br
f.20Ca
g.53I
h.56Ba
a.35Br
b.54Xe
c.34Se
d.56Ba
e.19K
f.14Si
g.33As
h.17Cl
Soal Struktur Atom dan SPU
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR!
1.Hitunglah jumlah proton, elektron dan neutron dari unsur-unsur di bawah ini :
2.Gambarlah model atom menurut Thompson!
3. Tentukan pasangan-pasangan dari isotop, isobar dan isoton dari unsur-unsur di bawah ini!
4. Terangkan Sistem periodik menurut Dobereiner!
5. Tuliskan konfigurasi elektron dari atom-atom berikut dan tentukan elektron valensinya!
a.19 K b. 56Ba c.53I d.36Kr
6. Tulislah unsur-unsur yang termasuk dalam golongan Alkali Tanah!
7. Tentukan golongan dan periode dari unsur-unsur di bawah ini!
a. 38 Sr b. 17Cl c.36Kr d. 33As
8. Sebutkan sifst-sifat keperiodikan unsur dan jelaskan dalam satu periode!
9.Tembaga di alam terdiri atas isotop Cu-65(40%) dan isotop Cu-63(60%).Hitunglah Ar dari Cu!
10. Jika diketahui massa atom relatif unsur X adalah 36. Hitunglah massa rata-rata dari unsur tersebut!
1.Hitunglah jumlah proton, elektron dan neutron dari unsur-unsur di bawah ini :
2.Gambarlah model atom menurut Thompson!
3. Tentukan pasangan-pasangan dari isotop, isobar dan isoton dari unsur-unsur di bawah ini!
4. Terangkan Sistem periodik menurut Dobereiner!
5. Tuliskan konfigurasi elektron dari atom-atom berikut dan tentukan elektron valensinya!
a.19 K b. 56Ba c.53I d.36Kr
6. Tulislah unsur-unsur yang termasuk dalam golongan Alkali Tanah!
7. Tentukan golongan dan periode dari unsur-unsur di bawah ini!
a. 38 Sr b. 17Cl c.36Kr d. 33As
8. Sebutkan sifst-sifat keperiodikan unsur dan jelaskan dalam satu periode!
9.Tembaga di alam terdiri atas isotop Cu-65(40%) dan isotop Cu-63(60%).Hitunglah Ar dari Cu!
10. Jika diketahui massa atom relatif unsur X adalah 36. Hitunglah massa rata-rata dari unsur tersebut!
Ikatan Logam
Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
Tags:
Ikatan Kimia
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Polarisasi Ikatan Kovalen
Animasi flash Proses Pembentukan Ikatan Kovalen
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :
a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
Tags:
Ikatan Kimia
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Polarisasi Ikatan Kovalen
Animasi flash Proses Pembentukan Ikatan Kovalen
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
Subscribe to:
Posts (Atom)
DOWNLOAD KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2018 SMP/MTS SMA/MA/ SMK/MAK
Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya pemerintah lebih awal merilis dan mempublikasikan Kisi-kisi untuk Ujian Nasional tahu...
-
Pada percobaan yang menarik kali ini, kita akan membuat kapal upa sederhana. Prinsip kerja kapal uap yaitu konversi energi dari uap menjadi ...
-
Berdasarkan aturan IUPAC (Internasional Union of Pure and Applied C he mistry) 1. Alkan a berantai lurus ( tidak bercabang ) ...