Friday, November 27, 2009
Efek Merkuri Metalik
Logam merkuri yang dihasilkan ini, digunakan dalam sintesa senyawa senyawa anorganik dan organik yang mengandung merkuri. Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri berada dalam tiga bentuk dasar, yaitu : merkuri metalik, merkuri anorganik dan merkuri organik
Merkuri metalik dikenal juga dengan istilah merkuri unsur (mercury element), merupakan bentuk logam dari merkuri. logam ini berwarna perak. Jenis merkuri ini digunakan pada alat-alat laboratorium seperti termometer raksa, termostat, spignometer, barometer dan lainya. Secara umum logam merkuri memiliki karakteristik sebagai berikut, Berwujud cair pada suhu kamar (250C) dengan titik beku (-390C). Merupakan logam yang paling mudah menguap. Memiliki tahanan listrik yang sangat rendah, sehingga digunakan sebagai penghantar listrik yang baik. Dapat membentuk alloy dengan logam lain (disebut juga dengan amalgam)
Merkuri metalik digunakan secara luas dalam industri, diantaranya sebagai katoda dalam elektrolisis natrium klorida untuk menghasilkan soda kautik (NaOH) dan gas klorin. Logam ini juga digunakan proses ektraksi logam mulia, terutama ekstraksi emas dari bijihnya, digunakan juga sebagai katalis dalam industri kimia serta sebagai zat anti kusam dalam cat.
Merkuri metalik dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan. Termometer merkuri yang pecah merupakan salah satu contohnya. Ketika termometer pecah, sebagian dari merkuri menguap ke udara. Merkuri metalik tersebut dapat terhirup oleh manusia yang berada di dekatnya.
Delapan puluh persen (80%) dari merkuri uap yang terhirup, diabsorbsi oleh alveoli paru-paru. Merkuri metalik ini masuk dalam sistem peredaran darah manusia dan dengan bantuan hidrogen peroksidase merkuri metalik akan dikonversi menjadi merkuri anorganik.
Penggunaan merkuri metalik yang lain dan paling umum adalah pada amalgam gigi. Amalgam gigi mengandung 50 % unsur merkuri, 35 % perak, 9 % timah 6 % tembaga dan seng. Amalgam ini digunakan sebagai penambal gigi berlobang.
Tambalan amalgam melepaskan partikel mikroskopik dan uap merkuri. Kegiatan mengunyah dan meminum makanan dan minuman yang panas menaikan frekuensi lepasnya tambalan gigi. Uap merkuri tersebut akan di serap oleh akar gigi, selaput lendir dari mulut dan gusi, dan ditelan, lalu sampai ke kerongkongan dan saluran cerna.
Merkuri metalik dalam saluran gastrointestinal akan dikonversi menjadi merkuri sulfida dan diekskresikan melalui feces. Para peneliti dari Universitas Of Calgari melaporkan bahwa 10 % merkuri yang berasal dari amalgam pada akhirnya terakumulasi di dalam organ-organ tubuh (McCandless;2003)
Merkuri metalik larut dalam lemak dan didistribusikan keseluruh tubuh. Merkuri metalik dapat menembus Blood-Brain Barier (B3) atau Plasenta Barier. Keduanya merupakan selaput yang melindungi otak atau janin dari senyawa yang membahayakan. Setelah menembus Blood-Brain Barier, merkuri metalik akan terakumulasi dalam otak. Sedangkan merkuri yang menembus Placenta Barier akan merusak pertumbuhan dan perkembangan janin.
Minyak Jarak Pengganti Solar
DI tengah hiruk-pikuk aksi protes di jalanan maupun rencana sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah menggugat keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak, serta tidak adanya kebijakan energi yang andal dari pemerintah menghadapi kelangkaan sumber daya minyak di dalam negeri, ada yang tanpa banyak bicara terus bekerja mencari energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan pendapatan petani miskin.
PENELITIAN yang dilakukan Dr Ir Robert Manurung MEng, pengajar di Jurusan Kimia Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), bersama timnya sudah memperlihatkan titik terang. Tinggal satu tahap penelitian akhir untuk pemantapan hasil, maka hasil penelitian Manurung bisa dimanfaatkan publik.
"Minyak jarak bisa menggantikan minyak diesel untuk menggerakkan generator pembangkit listrik. Karena pohon jarak bisa ditanam di hampir semua wilayah Indonesia, maka minyak jarak sangat membantu membangkitkan energi listrik daerah terpencil dan minyak ini bisa diproduksi sendiri oleh komunitas yang membutuhkan listrik," kata Manurung awal pekan lalu kepada Kompas.
Potensi lain adalah ekspor karena tekanan pada negara-negara industri maju untuk lebih berperan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Manurung didampingi Eiichi Nagayama dan Masanori Kobayashi dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), lembaga di bawah Pemerintah Jepang yang membantu penelitian sumber energi baru untuk, antara lain, memenuhi kesepakatan Protokol Kyoto dalam menurunkan emisi buangan bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan efek rumah kaca. Penelitian Manurung dengan ITB-nya dikerjakan bersama-sama Mitsubishi Research Institute (Miri) dan dibiayai oleh NEDO.
MINYAK jarak didapat dari jarak pagar (Jatropha curcas L) yang merupakan tanaman semak keluarga Euphorbiaceae. Dalam waktu lima bulan tumbuhan yang tahan kekeringan ini mulai berbuah, produktif penuh saat berumur lima tahun, dan usia produktifnya mencapai 50 tahun.
Semua bagian tanaman ini berguna. Daunnya untuk makanan ulat sutra, antiseptik, dan antiradang, sedangkan getahnya untuk penyembuh luka dan pengobatan lain. Yang paling tinggi manfaatnya adalah buahnya. Daging buahnya bisa untuk pupuk hijau dan produksi gas, sementara bijinya untuk pakan ternak (dari varietas tak beracun) dan yang dalam pengujian sudah terbukti adalah untuk bahan bakar pengganti minyak diesel (solar) dan minyak tanah.
"Kita bisa menghemat devisa sangat banyak dengan mengganti 2,5 miliar liter per tahun solar yang digunakan Perusahaan Listrik Negara, untuk pembangkit listrik di luar Jawa dengan minyak jarak," papar Manurung.
Manurung amat optimistis karena penelitian setahun terakhir bersama Miri sudah membuktikan penggunaan minyak jarak 100 persen tanpa campuran apa pun pada mesin pembangkit listrik dapat menggantikan solar. Pengujian tahap pertama parameter fisika-kimia pada motor bakar, dengan bekerja sama dengan Mitsubishi Heavy Industries, sudah dipublikasikan di ITB bulan lalu (Kompas, 19/2). Sekarang penelitian memasuki uji tahap akhir untuk menstabilkan minyak jarak dan melihat dampak pada generator dalam penggunaan operasional 1.000 jam.
Keuntungan lain, minyak jarak dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama di daerah dengan sumber alam marjinal. Jika tiap petani diberi hak mengelola tiga hektar lahan kering, dengan kerapatan tanaman 2.500 pohon per hektar dan produktivitas 10.000 kilogram biji per hektar serta harga biji Rp 500 per kilogram, per bulan satu keluarga petani bisa memperoleh penghasilan Rp 1,25 juta hanya dari biji jarak. Pendapatan ini dapat bertambah jika bagian lain tanaman juga dimanfaatkan, misalnya dengan memelihara ulat sutra serta beternak.
Minyak jarak itu bisa diperoleh dengan pemerasan langsung secara sederhana sehingga investasi Rp 3 juta-Rp 4 juta sudah memadai untuk menghasilkan 40 liter minyak per hari. "Berbeda dari biodiesel lain, minyak jarak tidak perlu penambahan apa pun, tidak perlu etanol atau metanol seperti yang lain. Penggunaannya juga bisa 100 persen, tidak perlu dicampur solar lagi," kata Manurung lagi.
Dalam membangkitkan listrik juga tidak diperlukan generator (genset) baru karena minyak jarak bisa langsung digunakan pada genset yang ada. Dari sisi lingkungan, minyak ini juga rendah kadar emisi gas sulfur (SOx), nitrogen (NOx), dan karbon, selain bisa dipakai untuk tanaman penghijauan dan reboisasi. Karena itu, Manurung yakin penanaman satu juta hektar jatropha pada tanah marjinal akan menghasilkan 4,3 miliar liter minyak jarak per tahun dan berarti akan menghemat devisa lebih dari Rp 12 triliun, lebih dari penghentian impor solar senilai Rp 2.800 per liter.
MELIHAT potensinya sebagai sumber pendapatan petani, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kini juga bekerja sama dalam penanaman jarak dengan Dr Manurung. "Kami membayangkan, bila petani menanam jarak, diambil minyaknya, lalu digunakan untuk bahan bakar 100.000 penggilingan padi saja di Indonesia, itu akan meningkatkan pendapatan petani. Belum hitungan nilai tambah lain dan konservasi lingkungan," kata Mindo Sianipar, Ketua HKTI Bidang Pertanian.
Selain HKTI, proyek ITB-Miri ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dalam penanaman jarak.
"Yang sekarang kita butuhkan adalah kebijakan energi dari pemerintah untuk jangka pendek, menengah, dan panjang yang komprehensif. Jangan bersifat jangka pendek dan reaktif. Harga minyak dunia naik, subsidi dicabut. Selalu begitu. Kenapa tidak mengembangkan energi alternatif terbarukan seperti jarak?" kata Untung Anwar dari HKTI.
Manurung yakin, produksi komersial oleh masyarakat tahun depan sudah bisa dilakukan. "Sekarang saya ingin mendokumentasikan semua prosesnya dan memastikan semua berjalan dengan baik, supaya ketika masyarakat memproduksi sistemnya sudah benar-benar mantap," papar Manurung.
Untuk proses produksi minyak jarak pengganti diesel, Manurung tidak mengajukan paten. "Paten itu salah-salah malah mematikan kreativitas," katanya. Yang akan dipatenkannya adalah proses lanjutan yang lebih canggih dan efisien dalam mengubah limbah pemerasan minyak jarak untuk menjadi minyak yang bisa mengganti minyak tanah.
Jika produksi minyak jarak oleh masyarakat sudah berjalan, ujar Manurung, BBM bukan lagi disiapkan pemerintah bagi rakyat, tetapi rakyat yang menyediakan BBM bagi dirinya sendiri.
Sumber : Kompas (15 Maret 2005)
Tuesday, November 24, 2009
Percobaan Eksoterm dan Endoterm
A. Judul Percobaan
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
B. Tujuan
Mengetahui dan mempelajari gejala yang ditimbulkan oleh reaksi
eksoterm dan endoterm.
C. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, gelas kimia, thermometer
Bahan : larutan HCl, CaO, urea, akuades, dan serbuk seng
D. Langkah Kerja
1. Masukkan larutan HCl 1M ke dalam tabung reaksi, kemudian
masukkan serbuk seng ke dalam larutan tersebut. Amati perubahan
yang terjadi dan ukur perubahan suhu (sebelum dan sesudah reaksi).
2. Masukkan serpihan CaO ke dalam gelas kimia yang berisi akuades
setengahnya. Amati perubahan yang terjadi dann ukur perubahan
suhunya (sebelum dan sesudah reaksi) !
3. Masukkan akuades ke dalam tabung reaksi (yang sudah diukur
suhunya), kemudian masukkan urea ke dalam tabung reaksi
tersebut. Amati perubahan yang terjadi dan ukur suhunya !
E. Hasil Kerja
No | Percobaan | Suhu Awal (oC) | Suhu Akhir (oC) | ∆T (oC) | Gejala yang timbul | Eksoterm/Endoterm |
1. | HCl + seng | | | | | |
2. | CaO + akuades | | | | | |
3. | Urea + akuades | | | | | |
F. Permasalahan
1. Bagaimana cara untuk membedakan reaksi tersebut termasuk
eksoterm/endoterm ?
2. Tuliskan reaksi yang terjadi untuk masing-masing percobaan di atas!
G. Kesimpulan
Reaksi Endoterm dan Eksoterm
1. Reaksi yang membebaskan kalor
2. Suhu sistem > suhu lingkungan
3. Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4. Disertai kenaikan suhu.
5. Penulisan persamaan reaksinya sbb :
Reaksi A + B ----> C dibebaskan kalor 10 kj
Persamaan Reaksi :
A + B ----->C + 10 kj
r = p + 10 kj
r > p
ΔH = Hp - Hr
kecil - besar
ΔH = -
Diagram tingkat energi pada reaksi :
A + B ----> C
2. Reaksi Endoterm
1. Reaksi yang memerlukan kalor
2. Suhu sistem
A + B ---->C - 25 kj
C diserap kalor 25 kj
r < h =" Hp">
Hukum Kekekalan , Energi, Sistem dan Lingkungan
Hukum kekekalan energi dikenal dengan hukum
Termodinamika I yang berbunyi : “ Energi dapat diubah, tetapi
tidak dapat dimusnahkan. “
2. Sistem Dan Lingkungan
a. Sistem adalah bagian dari obyek yang sedang diamati
Sistem kimia adalah campuran pereaksi yang kita amati
b. Lingkungan adalah bagian diluar sistem
c. Jenis Sistem
1. Sistem terbuka : jika antara sistem dan lingkungan dapat
mengalami pertukaran materi dan energi.
2. Sistem tertutup : jika antara sistem dan lingkungan tidak dapat
terjadi pertukaran materi, tetapi terjadi pertukaran energi.
3. Sistem terisolasi : jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi dan energi.
Monday, November 23, 2009
Soal Ulangan Stoikiometri
1.Tulislah rumus kimia dari senyawa berikut!
a.Kalium nitrat
b.Difosfor pentaoksida
c.Tembaga (II) bromida
d. Asam nitrat
2. Setarakan reaksi berikut ini!
Pb(NO3)2 + KI → PbI2 + KNO3
3. Jika massa atom relatif S=32,O=16,N=14,H=1 massa dari 0,25 mol (NH4)2SO4
adalah...(rumus yang digunakan , n=m/Mr)
4. Jumlah molekul dari 22 gram CO2 jika L = 6,02. 1023 adalah. ....(Ar C=12,O=16)
Rumus yang digunakan I. mol= n=m/Mr... II.molekul=N=n.L
5. Diketahui gas CO2 mempunyai volume 5,6 liter dalam kondisi STP. Hitunglah:
a. Jumlah mol dari gas tersebut!(n=V..STP/22,4)
b. Massa dari gas tersebut!(m=n.Mr)
6. Berapakah volume gas N2 yang diperlukan agar dapat bereaksi dengan 12 liter gas
H2 untuk menghasilkan gas NH3?
Reaksi kimianya : N2(G) + 3H2 → 2NH3
7. Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2.Jika Mr senyawa tersebut adalah
56, maka tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
8. Hitunglah kadar / persentase posfor dari senyawa Ca3(PO4)2!
Diketahui Ar Ca=40, Ar P=31, Ar O=16
9. Reaksi C3H8 + O2 → CO2 + H2O , jumlah molekul propana adalah 10 molekul.
a. Setarakan reaksi di atas!
b. Hitunglah jumlah molekul dari CO2!(koefisien1/koefisien2=molekul1/molekul2)
10. Pada senyawa CaS perbandingan Ca: S = 5 : 4. Jika 10 gram Kalsium direaksikan
dengan 9 gram serbuk belerang ,maka senyawa CaS yang dihasilkan adalah...
(massa Ca+massaS dari perbandingan)
Tuesday, November 17, 2009
Sifat-Sifat Koloid
Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
Jika kita amati sistem koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown
Partikel – partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut bersifat acak seperti pada zat cair dan gas. System koloid dengan medium pendipersi zat cair atau gas, partikel-partikel menghasilkan tumbukan. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Partikel koloid cukup kecil, tumbukan cenderung tidak seimbang. Dan menyebabkan perubahan arah partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown. Semakin besar ukuran partikel, semakin lambat gerak brown.
Gerak Brown dipengerahui oleh suhu. Semakin tinggi suhu system, koloid, semakin besar energi kinektik yang dimiliki partikel medium. Akibatnya, gerak Brown dari partikel fase terdispersinya semakin cepat. Semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
3. Elektroforesis
Oleh karena partikel sol bermuatan listrik, maka partikel ini akan bergerak dalam medan listrik. Pergerakan ini disebut elektroforesis. Untuk lebih jelas, mari kita lihat tabung berikut di samping.
Pada gambar, terlihat bahwa partikel-partikel koloid bermuatan positif tersebut bergerak menuju elektrode dengan muatan berlawanan, yaitu elektroda negatif. Jika sistem koloid bermuatan negative, maka partikel itu akan menuju ke elektroda positif.
Manfaat elektroforesis adalah :
a. Menerima muatan yang dimiliki suatu partikel.
b. Memproduksi barang industri yang terbuat dari karet, misalnya sarung tangan.
c. Mengurang zat pencemar udara yang dihasilkan dunia industri dengan metode Cottrell.
4. Koagulasi
Jika partikel-partikel koloid tersebut bersifat netral, maka akan terjadi penggumpalan dan pengendapan karena pengaruh gravitasi. Proses penggumpalan dan pengendapan ini disebut koagulasi.
Koagulasi yaitu peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan karena hilangnya kestabilan untuk mempertahan
Kan partikel agar tetap tersebar di medium pendispersi. Koagulasi dapat dilakukan dengan penambahan zat elektrolit dan cara mekanik ( pemanasan, pendinginan, pengadukan )
Kegunaan koagulasi adalah :
a. Penjernihan air dengan penambahan tawas (K2SO4.Al(SO4)3).
b. Proses pendinginan santan.
c. Pengolahan karet dari lateks.
d. Pembentukan delta di daerah muara sungai.
e. Telur rebus dan pembuatan agar-agar.
5. Adsorpsi
Partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka partikel zat cair atau gas akan terakumulasi. Fenomena disebut adsorpsi. Jadi sdsorpsi terkait dengan penyerapan partikel pada permukaan zat. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel pendispersi pada permukaanya. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar Karenna partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air.
Manfaat adsorpsi adalah :
1. Penggunaan norit untuk penyembuhan sakit perut.
2. Proses pemutihan gula pasir pada industri gula dengan tanah diatomi dan arang tulang.
3.Pewarnaan serat sutra, wool atau kapas dalam larutan Al2(SO4)3 pada industri tekstil.
4. Proses penjernihan air keruh dengan tawas.
5. Pembersihan kotoran dengan sabun.
6. Adsorpsi koloid humus oleh koloid tanah liat.
Koloid Liofil dan Liofob
No | Koloid Liofil | Koloid Liofob |
1. | Stabil | Kurang stabil |
2. | Kekentalan tinggi | Kekentalan rendah |
3. | Dapat dibuat gel | Tidak semua dapat dibuat gel |
4. | Sukar diendapkan | Mudah diendapkan |
5. | Mengadsorpsi molekul | Mengabsorpsi ion |
6. | Kurang menunjukkan efek Tyndall | Efek Tyndall sangat jelas |
7. | Dibuat dengan cara dispersi | Dibuat secara kondensasi |
8. | Gerak Brown kurang jelas | Gerak Brown sangat jelas |
9. | Terdiri dari zat organik | Terdiri dari zat organik |
10. | Reversibel | Tidak reversibel |
Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
Sistem Koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Cara Pembuatan Koloid
1. Kondensasi yaitu pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel larutan yang terdiri dari molekul-molekul atau ion menjadi partikel koloid.
Cara kondensasi merupakan cara kimia, misalnya :
a. Reaksi redoks : 2H2S(g) + SO2(aq) → 2H2O(l) + 3S(koloid)
b. Reaksi Hidrolisis : FeCl3(aq) + 3H2O(l)--> → Fe(OH)3(koloid) +3HCl(aq)
c. Reaksi dekomposisi rangkap : AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(koloid) + NaNO3(aq)
d. Reaksi pergantian pelarut : S + alkohol + air → S(koloid)
2. Cara Dispersi yaitu pembuatan koloid dari suspensi kasar. Cara dispersi dibedakan menjadi 4, yaitu :
a. Cara Mekanik
Pembuatan koloid dengan cara penggerusan/penggilingan untuk zat padat, cara
pengadukan/pengocokan untuk zat cair, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersi).
Contoh : belerang halus + air → sol belerang
b. Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara memecah molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil
dengan menghilangkan ion elektrolit penyebab gumpalan.
c. Cara Busur Bredig (Elektrodispersi)
Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Cara ini biasanya untuk membuat sol logam.
d. Cara Homogenisasi
Pembuatan koloid dengan cara membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran koloid. Cara ini digunakan pada pembuatan susu.
Klasifikasi Campuran
Larutan | Koloid | Suspensi Kasar |
- Homogen, tdk dapat dibedakan dengan mikroskop ultra - Jernih - satu fase - Tidak dapat disaring - Tidak memisah (stabil) - Diameter partikel <>-7 cm | - Tampak homogen, dgn mikroskop ultra tampak heterogen - Tidak jernih - Dua fase - Dapat disaring kertas saring ultra - Umumnya stabil - Diameter partikel 10-7 -10-5 cm. | - Heterogen - Tidak jernih - Dua fase - Dapat disaring kertas saring ultra - Tidak stabil - Diameter partikel > 10-5cm |
Sistem Koloid
Sistem koloid dibagi menjadi dua bagian yaitu fase terdispersi (zat terlarut) dan medium
pendispersi (pelarut). Keduanya terdiri dari tiga fase/wujud yaitu padat, cair dan gas yang bersatu. Namun antara fase gas dengan gas tidak membentuk Sistem koloid karena bercampur homogen, melainkan larutan
No | Fase Terdispersi | Medium Pendispersi | Nama Koloid | Contoh |
1. | Padat | Padat | Sol Padat | Perunggu, baja |
2. | Padat | Cair | Sol | Cat, tinta, lotion |
3. | Padat | Gas | Aerosol padat | Asap, debu diudara |
4. | Cair | Padat | Emulsi Padat | Keju, mentega, jeli |
5. | Cair | Cair | Emulsi cair | Susu, santan |
6. | Cair | Gas | Aerosol cair | Kabut, awan |
7. | Gas | Padat | Busa | Batu apung, busa jok |
8. | Gas | Cair | Busa/buih | Buih sabun/sampo |
Soal Asam Basa
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Tuliskan reaksi ionisasi berikut :
a. H2SO4 c. Ba(OH)2
b. HClO4 d. Al(OH)3
2. Tentukan pasangan asam basa konjugasi menurut teori asam basa Bronsted Lowry dari reaksi
berikut :
a. HC2H3O2 + H2O ----> H3O+ + C2H3O2-
b. H2PO4- + H2O---->HPO4- + H3O+
c. H2SO4 + H2S2O7 ---->H3SO4+ + HS2O7-
d. NH3 + H2O----> NH4+ + OH-
3. Tunhjukkan asam basa Lewis dari reaksi berikut :
a. OH- + CO2 ----> HCO3-
b. H+ + NH3 -----> NH4+
4. Tuliskan masing-masing 4 contoh dari :
a. asam kuat c. basa kuat
b. asam lemah d. basa lemah
5. Larutan basa lemah LOH 0,1 M dalam air terionisasi 1 %. Tentukan harga Kb !
6. Tentukan derajat ionisasi larutan CH3COOH 0,001 M dan Ka = 10-5
7. Tentukan pH dari :
a. 100 ml larutan H2SO4 0,01 M !
b. 3,65 gram HCl (Mr=36,5) dalam air hingga terbentuk larutan sebanyak 200 ml !
8. Tentukan pH dari :
a. 100 ml larutan Ba(OH)2 0,05 M
b. larutan yang terbuat dari 28 gram KOH (Mr=56) dalam air hingga volume 100 ml.
9. Tentukan pH dari :
a. larutan NH3 0,001 M (Kb=10 -5)
b. larutan HCOOH 0,1 M (Ka=1,8.10-4)
10. Sebutkan 4 hal yang dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan kualitas air untuk
Kebutuhan sehari-hari !
DOWNLOAD KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2018 SMP/MTS SMA/MA/ SMK/MAK
Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya pemerintah lebih awal merilis dan mempublikasikan Kisi-kisi untuk Ujian Nasional tahu...
-
Pada percobaan yang menarik kali ini, kita akan membuat kapal upa sederhana. Prinsip kerja kapal uap yaitu konversi energi dari uap menjadi ...
-
Berdasarkan aturan IUPAC (Internasional Union of Pure and Applied C he mistry) 1. Alkan a berantai lurus ( tidak bercabang ) ...