Tuesday, August 30, 2011

Beautiful morning opened luck

This bright morn of my most grateful because it's a lot of grace God has given to us, but since this morning is a very beautiful morning yan also because this morning was a day of victory for all Muslims in particular. but further than that, I was already starting off from the means in a long slump hit by loss, gradually improved, although in the morning can only save $ 18.60 but very grateful.

I hope this brings a better future



Monday, August 29, 2011

Can feel or could feel

The term can feel or could feel the two terms that should be firmly held by a trader, as a trader should really preformance fit in every activity.

Could feel in the trading world is an abomination because it typically can cause a lot of influence, both for traders and other traders themselves. like when a trader who feels lucky to current conditions, will always be so arrogant display of gluttony. therefore, as a trader should be able to feel so good when in a position to understand the state of other traders nyang being in a state of loss.

Monday, August 22, 2011

Ulangan Struktur Atom dan SPU 2 (kelas XIA)

A

Jawablah pertanyaan di bawah ini

  1. a.Tulislah konfigurasi elektron singkat unsur X(nomer atom= 25)

b. Tulislah konfigurasi elektron X+2 dengan nomer atom 20

  1. Bilangan kuantum terakhir suatu unsur adalah n= 3. l= 2, m =+1, s = +1/2. Tentukan nomer atomnya
  2. Bilangan kuantum terakhir suatu unsur adalah n= 2 . l= 1 , m =1 , s = - ½. Tentukan nomer atomnya
  3. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari unsur Y dengan nomer atom 33
  4. Tentukan letak golongan dan periode dari
    1. 22 Ti
    2. 31 Ga
  5. Ramalkan bentuk molekul dari

a.NF3 dengan teori domain( nomor atom N=7, F=9)

b.SCl6 dengan teori hibridisasi(nomor atom S=16, Cl= 17)

Dan gambarkan molekulnya

  1. Gambarkan ikatan hidrogen dalam molekul H2O
  2. Prediksikan konfigurasi elektron dari Y (periode 5 , golongan II B)

B

Jawablah pertanyaan di bawah ini

  1. a.Tulislah konfigurasi elektron singkat unsur X(nomer atom=39 )

b. Tulislah konfigurasi elektron X+1 dengan nomer atom 19

  1. Bilangan kuantum terakhir suatu unsur adalah n= 3. l= 1 , m =0 , s = - ½. Tentukan nomer atomnya
  2. Bilangan kuantum terakhir suatu unsur adalah n= 2. l= 1 , m =0 , s = - ½. Tentukan nomer atomnya

  1. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari unsur Y dengan nomer atom 24
  2. Tentukan letak golongan dan periode dari
    1. 25 Mn
    2. 35 Br
  1. Ramalkan bentuk molekul dari

a.CCl4 dengan teori domain( nomor atom C=6, Cl=17)

b.PCl5 dengan teori hibridisasi(nomor atom P=15, Cl= 17)

Dan gambarkan molekulnya

  1. Gambarkan ikatan hidrogen dalam molekul HF
  2. Prediksikan konfigurasi elektron dari X (periode 5 , golongan III B)



Sunday, August 14, 2011

Kegunaan Sel Volta



Dalam kehidupan sehari-hari, arus listrik yang dihasilkan dari suatu reaksi kimia dalam sel volta banyak kegunaannya, seperti untuk radio, kalkulator, televisi, kendaraan bermotor, dan lain-lain.Sel volta dalam kehidupan sehari-hari ada dalam bentuk berikut.

a. Sel Baterai

1) Baterai Biasa

Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering atau sel Lecanche. Dikatakan sel kering karena jumlah air yang dipakai sedikit (dibatasi). Sel ini terdiri atas:

Anode : Logam seng (Zn) yang dipakai sebagai wadah.

Katode : Batang karbon (tidak aktif).

Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2,NH4Cl, dan sedikit air.

Reaksi:

Anode : Zn(s) --->Zn2+(aq) + 2 e

Katode :2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e–--->Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)









2) Baterai Alkaline

Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar dibanding baterai biasa. Sel ini terdiri atas:

Anode : Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa digunakan sebagai wadah.

Katode : Oksida mangan (MnO2 ).

Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).

Reaksi:

Anode : Zn(s)---> Zn2+(aq) + 2 e

Katode : 2 MnO2+ H2O + 2 e--->Mn2O3 + 2 OH

Ion Zn2+ bereaksi dengan OH membentuk Zn(OH) .







b. Sel Aki

Sel aki atau accu merupakan contoh sel volta yang bersifat reversibel, di mana hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula. Pada sel aki jika sudah lemah dapat diisi ulang, sedangkan

pada sel baterai tidak bisa.

Sel ini terdiri atas:

Anode : Lempeng logam timbal (Pb).

Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).

Ektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.

Reaksi pengosongan aki:

Anode : Pb(s) ++ H2SO4 (aq) ---> PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e–

Katode :PbO2(s) + SO4-2 (aq)+ 3 H+(aq) + 2 e– --->PbSO4(aq) + 2 H2O

______________________________________________________________+

Reaksi lengkapnya:Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4-2 (aq) + 2 H+(aq)---> 2 PbSO4(s) + 2 H2O (l)

Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anode Pb dan katode PbO2

berubah membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga konsentrasi H2SO4 akan berkurang. Kemudian sel aki dapat diisi/disetrum kembali, sehingga konsentrasi asam sulfat kembali seperti semula. Proses ini nanti merupakan contoh dalam sel elektrolisis.





Sumber: Infinitecables



Prediksi Reaksi dengan Deret Volta

Memperkirakan berlangsungnya suatu reaksi sudah dijelaskan, yaitu dengan menentukan tanda potensial sel. Jika tanda potensial sel positif, maka reaksi berlangsung dan tanda potensial sel negatif, reaksi tidak berlangsung. Dalam perkiraan berikut ini tidak menggunakan perhitungan, tetapi hanya memperkirakan dari unsur-unsur yang terdapat dalam deret volta.

Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg, 2000.

Deret Volta:



K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Fe Ni Sn Pb H Cu Hg Ag Pt Au

<-------------------------- ------------------------------------------>

mudah mengalami oksidasi...................................mudah mengalami reduksi

(reduktor)......................................................................(oksidator)



Reaksi perkiraan:

L(s) + M+(aq) -->L+(aq) + M(s)

Reaksi ini berlangsung dengan syarat logam L terletak di sebelah kiri dari logam M. Reaksi ini disebut juga reaksi pendesakan dalam deret volta dengan pengertian logam L yang bebas (atomik) di sebelah kiri mendesak logam M yang terikat (bentuk ion/garam) di sebelah kanan. Logam L yang mendesak lebih aktif dibanding logam M yang didesak.

Contoh reaksi berlangsung:

Mg(s) + Zn2+ (aq)---> Mg2+ (aq) + Zn(s)

Ni(s) + Pb(NO3)2(aq)---> Ni(NO3)2(aq) + Pb(s)

Fe(s) + 2 Ag+(aq)---> Fe2+(aq) + 2 Ag(s)

NiSO4(aq) + Zn(s) Ni(s) + ZnSO4(aq)

Cu2+(aq) + Ca(s)---> Cu(s) + Ca2+(aq)

Perhatikan logam bebas (atomik) mendesak logam terikat (bentuk ion/

garam). Dalam deret volta semua logam bebas berada di sebelah kiri logam

terikat. Jika kelima contoh reaksi di atas dihitung potensial selnya, maka

akan bertanda positif.

Contoh reaksi tidak berlangsung:

Ni(s) + Zn2+(aq) ..............tidak terjadi reaksi

2 Ag(s) + FeSO4(aq)........ tidak terjadi reaksi

Pb(s) + MnSO4(aq)...........tidak terjadi reaksi

Ni2+(aq) + Cu(s)................ tidak terjadi reaksi

ZnSO4(aq) + Sn(s)............ tidak terjadi reaksi

Perhatikan logam bebas (atomik) berada di sebelah kanan logam terikat (bentuk ion/garam) dalam deret volta. Berarti kelima reaksi di atas tidak berlangsung (tidak terjadi reaksi). Jika dihitung potensial sel, maka akan berharga negatif.



Thursday, August 11, 2011

Wednesday, August 10, 2011

Video Teori Model Atom

Model Atom Dalton





Model Atom Thompson







Percobaan Rutherford





Percobaan Milikan





Percobaan Tabung Katoda







Percobaan Tabung Crook





Model Atom Niels Bohr





Semua Teori model Atom





Tuesday, August 9, 2011

Sel Volta



Luigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan terbentuknya arus listrik dari reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) dan alat ini disebut sel volta.

1. Proses

Logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (1 M) dan logam seng dicelupkan dalam larutan ZnSO4 (1 M). Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam.

Jembatan garam merupakan tabung U yang diisi agar-agar dan garam KCl. Sedangkan

kedua elektrode (logam Cu dan logam Zn) dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu

voltmeter. Logam Zn akan melepaskan elektron dan berubah membentuk ion Zn2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4 . Elektron mengalir dari elektrode Zn ke elektrode Cu. Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4 menerima elektron dan ion tersebut berubah membentuk endapan logam Cu.



Reaksinya dapat digambarkan:

Reaksi oksidasi : Zn ⎯⎯ → Zn2+ + 2 e

Reaksi reduksi : Cu2++ 2 e ⎯⎯ → Cu

__________________________+

Reaksi bersih pada sel : Zn + Cu2+ --> Zn2+ + Cu



Penulisan dapat disingkat Zn | Zn2+ || Cu2+ || Cu



2.Elektrode pada Sel Volta

Katode :

- Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi, berarti logam Cu.

- Dalam sel volta disebut sebagai elektrode positif.

Anode :

- Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi, berarti logam Zn.

- Dalam sel volta disebut sebagai elektrode negatif.



3.Fungsi Jembatan Garam



Dalam larutan ZnSO4 terjadi kenaikan jumlah ion Zn2+ dan dalam larutan

CuSO4 terjadi penurunan jumlah ion Cu2+. Sedangkan banyaknya kation (Zn2+ atau Cu2+) harus setara dengan anion . Untuk menyetarakan kation dan anion, maka ke dalam larutan ZnSO4 masuk anion Cl dari jembatangaram sesuai bertambahnya ion Zn2+.Pada larutan CuSO4 terjadi kekurangan Cu2+ atau dapat disebut terjadi kelebihan ion , maka ion masuk ke jembatan garam menggantikan Cl yang masuk ke larutan ZnSO4. Jadi, fungsi jembatan garam adalah menyetarakan kation dan anion dalam larutan.



4. Potensial Elektrode

Banyaknya arus listrik yang dihasilkan dari kedua elektrode di atas dapat ditentukan besarnya dengan menetapkan potensial elektrode dari Zn dan Cu. Hanya saja potensial elektrode suatu zat tidak mungkin berdiri sendiri, harus ada patokan yang menjadi standar. Sebagai elektrode standar digunakan elektrode hidrogen. Elektrode ini terdiri atas gas hidrogen murni dengan

tekanan 1 atm pada suhu 25 ºC yang dialirkan melalui sepotong platina yang tercelup dalam suatu larutan yang mengandung ion H+sebesar 1 mol/liter.

Potensial elektrode hidrogen standar diberi harga = 0 volt (Eº = 0 volt).

Reaksi:

2 H+(aq) + 2 e --> H2 (g); ΔH = 0 volt Eº = 0 volt

Menurut perjanjian internasional, jika ada suatu zat ternyata lebih mudah

melakukan reduksi dibanding hidrogen, maka harga potensial elektrodenya

adalah positif. Potensial reduksinya positif.

Cu 2+(aq) + 2 e– --->Cu(s); Eº = + 0,34 volt

Ag+(aq) + e --->Ag(s); Eº = + 0,80 volt



Tetapi jika zat ternyata lebih mudah melakukan reaksi oksidasi dibanding

hidrogen, maka harga potensial elektrodenya adalah negatif. Dalam hal ini

potensial oksidasinya positif, tetapi karena potensial elektrode harus ditulis

reduksi berarti potensial reduksinya adalah negatif.

Zn2+(aq) + 2 e --->Zn(s); Eº = 0,76 volt

A13+(aq)+ 3 e --->A1(s); Eº = 1,76 volt

Jadi, potensial elektrode digambarkan dengan reaksi reduksi.





http://ora24.cafe24.com/Science/Volta.htm



Berikut daftar harga potensial elektrode untuk logam-logam yang penting.





Perhitungan Potensial Sel

Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya.

Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial sel bisa positif atau bisa negatif. Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung, sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat berlangsung.

E°sel= E°(+)– E°(–)

dengan:

E°(+)= potensial elektrode lebih positif (lebih besar)

E°(–)= potensial elektrode lebih negatif (lebih kecil)

Perhitungan tidak melibatkan koefisien.



Contoh Soal

1. Diketahui : Cu2+ + 2 e ⇒Cu E° = – 0,34 V

Ag+ + e ⇒Ag E° = + 0,80V

Tentukan Eo sel

dari kedua elektrode!

Jawab:

E°Cu lebih negatif dari E°Ag

, maka Cu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anode

Katode : Ag+ + e⇒Ag E° = + 0,80 V

Anode : Cu ⇒Cu2+ + 2 e E° = – 0,34 V

_____________________________+

2 Ag+ + Cu ⇒2 Ag + Cu 2+ E°sel= + 0,46 V



2. Diketahui:

Ag+ + e ⇒Ag Eº = + 0,80 V

A13+ + 3 e ⇒Al Eº = – 1,66V

Tentukan Eº sel dari elektrode Ag dan Al serta tentukan katode dan anode!

Jawab:

E°sel= E°(+) – E°(–)

= E°Ag – E°Al

= (+0,80) – (–1,66)

= +2,46 V

Katode = elektrode positif, cari E° yang lebih positif(E°(+)), yaitu Ag.

Anode = elektrode negatif, cari E° yang lebih negatif (E°(–)), yaitu Al.



3. Diketahui: Fe2+ + 2 e⇒Fe E° = –0,44 V

A13+ + 3 e⇒Al E° = –1,66 V

a. Tentukan E°sel dari elektrode A1 dan Fe!

b. Tentukan katode dan anode!

c. Bagaimana reaksi sel?

d. Tentukan elektrode yang bertambah dan elektrode yang berkurang!

e. Tentukan larutan ion yang makin pekat dan larutan ion yang makin encer!

Jawab:

E° lebih positif/lebih besar (E°(+))= E°Fe

E° lebih negatif/lebih kecil (E°(–) )= E°Al

a. E sel= E° (+) – E° (–)

= E°Fe – E°Al

= (–0,44) – (–1,66)

= + 1,22 V

b. Katode = E° (+)= besi

Anode = E° (–)= aluminium

c. Reaksi sel

Reaksi reduksi untuk E°(+), yaitu untuk Fe dan reaksi oksidasi untuk E°(–),yaitu untuk Al.

Fe2+ + 2 e-⇒Fe ⇒ × 3

Al⇒A13+ + 3 e⇒ × 2

____________________+

3 Fe2+ + 2 Al⇒ 3 Fe + 2 Al3+





d. Elektrode yang bertambah pada hasil reaksi, yaitu Fe.

Elektrode yang berkurang pada pereaksi, yaitu Al.

e. Larutan ion yang makin pekat pada hasil reaksi, yaitu ion A13+

.Larutan ion yang makin encer pada pereaksi, yaitu ion Fe2+



4. Diketahui:

E° Ag+/Ag = + 0,80 V

E° Cu2+/Cu = + 0,34 V

E° Pb2+/Pb = – 0,13 V

E° Fe2+/Fe = – 0,44 V

E° Zn2+/Zn = – 0,76 V

Manakah dari reaksi sel berikut yang mempunyai potensial sel terbesar?

A. Pb2+ /Pb// Zn/Zn2+

B. Cu2+ /Cu// Fe/Fe2+

C. Ag+/Ag// Fe/Fe2+

D. Ag+/Ag// Zn/Zn2+

E. Fe2+/Fe// Zn/Zn2+

Jawab: D

Potensial terbesar terjadi dari potensial reduksi paling positif (EºAg) dengan potensial

reduksi paling negatif (E°Zn) serta reaksi Ag harus reduksi dan reaksi Zn harus oksidasi



DOWNLOAD KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2018 SMP/MTS SMA/MA/ SMK/MAK

Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya pemerintah lebih awal merilis dan mempublikasikan Kisi-kisi untuk Ujian Nasional tahu...